Jumat, 10 Februari 2012

onem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.

Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.

Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafazkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja. Menurut ajaran linguistik, fonem meliputi a) fonem segmen, b) fonem suprasegmen dan lainnya alofon allophone. Kesatuan bunyi bahasa terkecil yang dihasilkan secara artikulasi namun tugasnya membedakan arti yaitu a) fonem segmen dan terdiri atas (1) fonem vokal, (2) fonem konsonan, (3) fonem diftong. Fonem bukan huruf hidup atau mati dibuktikan dengan complementary distribution seperti ib/a:ib/u membedakan arti, /a/ /u/ vokal; seret (= tersendat-sendat) vokal pepet /e/ seret (= hela, tarik) membedakan makna vokal taling /e/ menyerupai bunyi ekor. Kata parah berbeda arti dengan parau (bunyi aw) karena diftong /au/.

 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080730050249AAyKVo4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar